Musthofa Apresiasi Industri Perbankan Jatim
Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa saat mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI. Foto: Arief/nvl
Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa menilai, kondisi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) saat ini cukup menarik, terlihat dari tingkat kesehatan bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang ada di Jawa Timur, karena keberpihakan pembiayaan KUR dari sisi kerakyatan cukup tinggi. Oleh karena itu, timbul rasa optimis Musthofa sebagai wakil rakyat, untuk memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pelaku industri perbankan.
“Melihat perkembangan perekonomian daerah, apa yang dipaparkan mulai dari pusat sampai daerah masing-masing, mulai dari BRI, Mandiri sampai dengan BNI dan BTN, bahkan sampai lembaga penjamin Jamkrindo, ini semua menunjukkan yang lebih baik. Saya melihat dari year on year, yang saya lihat tingkat kesehatan bank yang ada di Jawa timur luar biasa,” apresiasi Musthofa usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI dengan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dirut Himbara dan Jamkrindo, di Surabaya, Jatim, Kamis (24/3/2022).
Musthofa berharap, OJK maupun perbankan Himbara tidak boleh berhenti dan puas dalam peningkatan industri perbankan, tetapi juga harus meningkatkan literasi keuangan dengan memberikan pemahaman kepada seluruh warga masyarakat tentang lembaga keuangan, sehingga memberikan dampak yang lebih. Tidak hanya positif tetapi bermanfaat, dampak yang diberikan kepada masyarakat pun luar biasa. Kini tinggal faktanya apakah dampak benefit ini sudah dirasakan betul atau tidak dari yang sudah disalurkan.
"Negara ini sudah hadir tinggal sekarang ini bagaimana memahami tentang keberadaan dan kehadiran peraturan-peraturan, Inilah tugas dari teman-teman industri sehingga ke depannya jangan pernah berhenti mengedukasi dan mensosialisasi program, karena OJK sudah memberikan keleluasaan untuk kebijakan, sudah berpihak kepada pengusaha yaitu mulai adanya restro ada keluwesan ada pengunduran untuk pembayaran pokok dan bunga, agar imbang untuk menyambung keseimbangan perekonomian,” tandas politisi PDI-Perjuangan itu. (afr/sf)